Jepang kemungkinan besar akan membuka border untuk perjalanan wisata, seperti dilansir dari Nikkei. Pemerintah Jepang akan merumuskan detail regulasi terkait visa turis dalam 2 minggu ke depan, setelah mengevaluasi penyebaran virus Covid-19 pada masa liburan Golden Week. Liburan Golden Week di Jepang berlangsung dari tanggal 29 April hingga 5 Mei 2022, mirip seperti liburan Idul Fitri di Indonesia. Jutaan masyarakat Jepang berwisata ke destinasi wisata lokal dan internasional setelah pembatasan kegiatan masyarakat mulai dilonggarkan. Sekedar info, jumlah turis mancanegara ke Jepang meningkat drastis dari 2013, sejak Pemerintah mempermudah persyaratan visa. Pada 2019, Jepang kedatangan 31,88 juta turis yang berkontribusi pada kurang lebih 46,1 miliar USD, dan membuat Jepang berada di posisi 7 negara dengan pendapatan turisme luar negeri terbesar. Pada 2020, jumlah wisatawan menurun drastis akibat pandemi Covid-19 dengan total hanya 240 ribu orang. Berikut adalah catatan penting informasi wisata ke Jepang yang diringkas dan akan terus di-update Tim Info Jepang.
Catatan Informasi Wisata ke Jepang Per Oktober 2022
Per tanggal 11 Oktober 2022, wisatawan ke Jepang sudah bisa pergi ke Jepang tanpa perlu mendaftar di ERFS yang dilakukan oleh Agen Wisata, selama sudah divaksin 3 kali dengan vaksin WHO atau melampirkan bukti negatif Covid-19 yang berlaku 3 X 24 jam. Dengan kata lain, wisatawan mandiri/ backpacker sudah dapat berwisata ke Jepang.
Catatan Informasi Wisata ke Jepang Per September 2022
Per tanggal 7 September 2022, wisatawan ke Jepang tetap harus mendaftar dari Agen Travel namun ada pelonggaran yakni dapat melakukan perjalanan sendiri yang tidak didampingi tour guide dari Agen Travel tersebut. Dengan kata lain, wisatawan mandiri/ backpacker masih belum dapat berwisata ke Jepang.
Perlu diketahui kebijakan pelonggaran dari Mei-Agustus 2022 sangat ketat sehingga tidak banyak wisatawan yang datang ke Jepang, misalnya saja: harus selalu didampingi guide dan tidak diperbolehkan berwisata/ berkegiatan sendirian/ bebas. Nah, kebijakan yang terbaru di awal September, memperbolehkan untuk berwisata/ berkegiatan sendirian/ bebas.
Catatan Informasi Wisata ke Jepang Per Mei 2022
Opsi pertama adalah pelonggaran untuk group tours, yang lebih mudah di-manage dan di-trace rute perjalanannya. Opsi kedua adalah pelonggaran batas atas kuota imigrasi (orang yang masuk ke Jepang), dari yang kini 10 ribu orang/hari menjadi 20 ribu orang/hari atau lebih. Ketiga, mempertimbangkan untuk menerima turis wisata dari Amerika, Eropa, dan beberapa negara Asia lain sesuai dengan kondisi tertentu. Langkah ini adalah sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sewaktu memberikan sambutan dalam kunjungan kenegaraan di London, Inggris. Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism juga sudah mengalokasikan tambahan kuota landing dan takeoff penerbangan internasional untuk menambah kuota imigrasi.
Catatan terbaru: Mulai dari 1 Juni 2022, kuota kedatangan internasional dinaikkan dari 10 ribu orang menjadi 20 ribu orang per hari. Negara asal kedatangan juga akan dibagi menjadi 3: merah, kuning, biru sesuai dengan kondisi tren Covid-19 di negara tersebut.
- Merah: perlu tes Covid-19 setiba di Jepang dan karantina 3 hari di lokasi yang disiapkan. Jika hasil test ulang di hari ketiga negatif, tidak perlu lagi karantina di rumah. Untuk yang telah divaksin 3 kali, tidak perlu lanjut karantina 7 hari di rumah.
- Kuning: perlu tes Covid-19 setiba di Jepang, kemudian lanjut karantina 7 hari di rumah. Jika hasil test ulang di hari ketiga negatif, tidak perlu lagi karantina di rumah. Untuk yang telah divaksin 3 kali, tidak perlu tes Covid-19 setiba di Jepang dan tidak perlu karantina 7 hari di rumah.
- Biru: Tidak perlu tes Covid-19 setiba di Jepang, dan tidak perlu karantina 7 hari di rumah.
Update per 27 Mei 2022: Indonesia masuk ke dalam daftar negara biru. Sehingga, wisatawan dari Indonesia untuk kunjungan wisata sementara tidak memerlukan tes Covid-19 setiba di Jepang dan tidak perlu karantina 7 hari di rumah. Namun, pembuatan visa turis masih terbatas khusus untuk perjalanan dengan paket terdaftar atau lewat agen turis.
Pada April-Mei 2022, nilai tukar yen melemah terus dan terendah sepanjang sejarah. Untuk orang Indonesia yang pergi ke Jepang, ini berita bagus: dengan jumlah rupiah yang sama, teman-teman bisa berbelanja lebih banyak barang dalam yen. Jumlah kasus Covid-19 di Jepang juga masih cukup tinggi, sekitaran 3000-4000 kasus per hari, masih lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
Catatan Informasi Wisata ke Jepang Per April 2022
Kebijakan batas atas kuota imigrasi sudah dilakukan secara bertahap. Per Mei 2022, orang asing yang dapat masuk ke negara Jepang terbatas untuk kepentingan bisnis/ pekerjaaan/ profesional dan pendidikan, dengan rekomendasi dari perusahaan/ organisasi. Pelonggaran berupa peniadaan durasi karantina 14 hari hanya diberikan kepada orang yang telah menerima 3 dosis waksin yang diakui di Jepang yakni Pfizer, Moderna, dan beberapa vaksi lainnya. Vaksin buatan China tidak termasuk.
Tingginya penularan Covid-19 di Jepang membuat Pemerintah kembali menetapkan state of emergency di beberapa kota Metropolitan seperti Tokyo, Kyoto, Osaka, Nagoya dan sekitarnya yang intinya meminta masyarakat untuk tinggal di rumah, mengurangi aktivitas tidak esensial, mengurangi aktivitas komuter untuk pekerjaan kantor, dan menutup restoran/ pusat perbelanjaan lebih cepat. Perjalanan kereta antar kota/ kereta lokal relatif tidak banyak berdampak, namun ada pengurangan jumlah perjalanan kereta shinkansen/ kereta jarak jauh/ kereta wisata.
Catatan Informasi Wisata ke Jepang Per Maret 2022
Per tanggal 18 Maret, seluruh traveler yang masuk ke Jepang perlu menginstal 3 aplikasi smartphone sebelum meninggalkan bandara: COCOA COVID-19 contact tracing app (dari Ministry of Health, Labor and Welfare), Skype, and OSSMA (aplikasi konfirmasi lokasi). Ketiga aplikasi ini dikombinasikan penggunaannya untuk memastikan bahwa peraturan 14 hari karantina dilaksanakan. Jika tidak memiliki smartphone, diwajibkan untuk menyewa dan membayar biaya sewanya sendiri (penggunaan seperti sewa Wifi di Jepang). Travelers juga diwajibkan untuk menandatangani surat pernyataan mematuhi protokol kesehatan, yang memiliki ancaman publikasi nama di publik, deportasi, dan penghapusan residence status atau work/ study visa jika melanggarnya.
Informasi Wisata ke Jepang Aplikasi COCOA
Peraturan lainnya di tempat-tempat wisata
- Wajib menggunakan masker/ etika ketika batuk/ bersin
- Menjaga jarak aman dengan pengunjung yang lain (minimal 1 meter)
- Kalau sakit/ tidak enak badan, tidak pergi ke tempat wisata
- Mencuci tangan di pintu masuk dengan air dan sabun/ hand sanitizer
- Pergi bersama dengan keluarga inti/ tidak berkerumun
Sumber gambar: Flickr Kentaro Ohno, https://play.google.com/