Musim Panas di Jepang

On: January 13, 2014 By: Nugroho Christian Posted in Musim di Jepang

Musim panas adalah musim paling dinantikan di Jepang. Ada liburan panjang bagi anak sekolah dan liburan obon sekitar seminggu penuh bagi para pekerja. Kita bisa pergi ke pantai, menikmati barbeque, melihat hanabi, merayakan festival musim panas di Jepang. Musim panas dimulai sejak bulan Juni hingga bulan Agustus, dan biasanya diawali oleh Tsuyu-ake atau hujan awal yang menandai musim panas. Inilah sebabnya Musim panas juga sering disebut tsuyu atau musim hujan. Di Okinawa, musim hujan dimulai pada awal bulan Mei, sedangkan Shikoku dan Honshu pada awal bulan Juni. Dan biasanya musim hujan berlangsung kurang lebih 7 hingga 8 minggu. Oleh karena hujan yang sering turun, hari-hari musim panas di Jepang jadi terasa sangat lembab. Lembabnya udara ini yang bahkan memperparah panasnya Jepang. Setelah hujan Tsuyu-ake itu, barulah Jepang masuk ke musim panas atau Natsu.

BACA JUGA TIPS LIBURAN: Musim Semi, Musim Panas, Musim Gugur di Jepang.

1. Suasana Musim Panas di Jepang

Akhir bulan Mei, Jepang mulai beralih dari musim semi yang dingin ke musim panas atau natsu. Natsu sangat identik dengan cuaca panas, udara lembab, dan hujan. Setelah itu, di bulan Juni-Juli, hujan mulai sering turun mengawali musim panas yang disebut tsuyu. Musim panas juga lebih “berwarna” di mana bunga-bunga mulai bermekaran. Serangga termasuk nyamuk pun mulai datang di musim panas. Oleh karena itu bila orang Jepang digigit nyamuk, mereka tahu bahwa musim panas telah tiba.

2. Temperatur Udara Kala Musim Panas

Suhu udara biasanya berkisar antara 26 hingga 34 derajat celsius atau suhu rata-rata di Indonesia. Namun, di beberapa tempat temperatur udara saat musim panas di Jepang bisa mencapai suhu maksimum 35 derajat celcius. Bahkan pada tahun 2013 lalu, kota Shimanto di Prefektur Kochi menjadi kota terpanas dengan suhu udara mencapai 40.1 derajat celsius. Kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, dan Yokohama sendiri suhunya biasanya sekitar 35 derajat celsius. Jadi bagi teman-teman yang datang pada musim panas, rasa-rasanya tidak perlu membawa pakaian-pakaian khusus. Sebab suhu udara di sini kurang lebih sama dengan kota-kota di Indonesia. Tapi teman-teman perlu hati-hati juga, khususnya untuk minum air atau minuman penyegar untuk mengantisipasi dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Selain itu, di musim panas, hujan lebat dan angin topan juga sering menyerbu Jepang, jadi periksa kembali prakiraan cuaca untuk antisipasi hal buruk.

Saat musim panas, matahari juga terbit lebih cepat dan terbenam lebih lama. Ini menyebabkan siang jadi lebih panjang dibandingkan malam pada saat musim panas di Jepang. Bahkan ada hari dimana matahari terbit pukul 4 pagi dan baru terbenam pukul 7 malam. Siang jadi panjang. Di satu sisi, karena siang hari panjang, suhu udara jadi panas sekali dan susah turunnya. Namun di sisi lainnya, bagi kita yang sedang liburan, kita bisa menikmati perjalanan dan berkeliling lebih lama lagi.

Musim panas dimulai sekitar bulan Juni hingga bulan September dan ditandai dengan daun-daun hijau dan nyanyian ribut serangga ‘Semi’ yakni sejenis kumbang. Kalau kita pergi ke tempat wisata alam, kita pasti merasakan suara ribut ini. Selain itu serangga lain seperti lalat dan nyamuk juga banyak ditemukan di Jepang saat musim panas. Intinya musim panas di Jepang tidak berbeda dengan Indonesia.

3. Libur Musim Panas di Jepang

Sekolah di Jepang selalu memberi liburan musim panas sekitar sebulan. Liburan biasanya dimulai dari akhir bulan Juli hingga awal bulan September. Liburan musim panas ini juga sebagai liburan akhir semester ganjil di sekolah-sekolah Jepang. Para murid sekolah biasanya mendapatkan pekerjaan rumah musim panas, meneliti pohon-pohon atau hewab-hewan. Makanya mereka sering pergi ke museum tanaman dan hewan atau ke kebun binatang untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

Bila murid sekolah sibuk mengerjakan pekerjaan rumahnya, beda lagi dengan para mahasiswa dan kaum muda. Salah satu aktivitas yang disukai kaum muda di musim panas adalah bermain ke pantai dan laut. Selain itu mereka juga sering menggelar barbeque atau makan daging panggang bersama di alam terbuka. Pada musim panas, banyak juga diadakan festival-festival yang meriah di daerah-daerah di Jepang. Misalnya saja festival tari-tarian dan juga festival kembang api atau Hanabi.

Festival Obon yang berlangsung di akhir minggu kedua hingga minggu ketiga bulan Agustus, di mana para penduduk Jepang kembali ke kampung atau daerah asalnya.

4. Makanan Lezat Kala Musim Panas di Jepang

Musim panas di Jepang adalah musim panen buah dan sayuran tropis seperti mentimun dan tomat. Buah seperti semangka, melon, anggur, atau pir juga sangat lezat untuk disantap. Khusus buat buah semangka, kita bisa menikmatinya dengan cara yang unik yang disebut kakushiaji. Semangka dibelah menjadi 8 potong dan disajikan bersama kulitnya dan dibubuhi sedikit garam. Cara ini akan membuat rasa manis semangka makin terasa. Selain itu, kita juga bisa mencoba kaki gori atau es serut, somen dan soba dingin, atau es krim beraneka rasa di Jepang. Untuk makanan berat atau utamanya, adalah unagi (belut) bakar, yang bergizi tinggi dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh yang cenderung melemah karena suhu panas dan hujan.

O ya, pada musim panas tepatnya pada pertengahan bulan Agustus, ada juga liburan Bon selama kurang lebih satu minggu. Orang-orang Jepang biasanya memanfaatkan liburan ini untuk pulang kampung dan menghabiskan liburan bersama dengan keluarga. Banyak orang Indonesia yang memanfaatkan liburan ini untuk datang ke Jepang mengunjungi kerabat yang menetap di Jepang. Tapi teman-teman perlu juga memperhatikan bahwa biasanya ongkos pesawat naik pada liburan musim panas.

Artikel lain mengenai Musim Gugur di Jepang (selengkapnya)

Festival Kembang Api Terkenal di Jepang

Di musim panas,Kita bisa menikmati festival kembang api yang diadakan hampir setiap akhir pekan di kota-kota yang berbeda. Silakan membaca dan mari merancang plan liburan ke Jepang di musim panas.