Tinggal di Jepang, ini nampaknya sebuah pilihan yang sangat menarik bagi kita semua orang Indonesia. Siapa sih yang gak mau tinggal di negara maju seperti Jepang? Selain itu Jepang sangat terkenal dengan tempat wisata dan budayanya yang sangat menarik bagi orang asing. Tidak hanya itu, sederetan fasilitas publik lainnya pun bisa dinikmati bila kita tinggal di Jepang. Tapi tunggu dulu. Pandangan teman-teman pasti berubah setelah membaca artikel ini.
Mau Tinggal di Jepang?
Kalau teman-teman mau tinggal di Jepang ada sederetan proses administrasi yang harus teman-teman lakukan. Kita harus pergi ke Shiyakusho (Administrasi Kota) mendaftarkan alamat baru, juga daftar permohonan identitas diri. Proses ini tidak makan biaya, hanya makan tenaga dan waktu. Apalagi bagi teman-teman yang tidak mahir bahasa Jepang. Wah ribetnya.
Mahalnya Tinggal di Jepang Rumah di Jepang
Selain itu, ada yang lebih memberatkan. Untuk tinggal di Jepang, kita harus membayar jumlah uang yang besar. Lepas dari biaya bulanan sewa atau tinggal di Jepang, ada berbagai macam “uang” yang mesti kita bayar pada kali pertama. Apa saja itu?
Biaya Tinggal di Jepang
Tentu saja uang sewa bulanan. Ada tempat tinggal yang hanya meminta uang sewa satu bulan atau tiga bulan di muka. Tapi hati-hati, ada juga yang meminta uang sewa hingga 6 bulan di muka, lho! Uang muka biasanya berkisar antara 6-8 juta di bagian pinggir kota Tokyo dan bisa mencapai 20 juta rupiah jika ada di pusat kota Tokyo.
Uang Shikikin atau deposit keamanan. Uang ini bisa dikembalikan pada saat kita keluar dari tempat tinggal sekarang. Uang ini mencakup biaya-biaya tak terduga yang mungkin keluar karena kelalaian kita. Kelalaian? Maksudnya, kalau teman-teman memaku pada dinding atau tidak sengaja menumpahkan minuman ke lantai karpet, uang itu akan dipergunakan untuk mengganti kerusakan itu. Pengelola ingin tempat tinggal saat kita keluar sama seperti ketika kita baru masuk tempat tinggal itu. Uang Shikikin ini biasanya dua kali lipat harga sewa bulanan.
Uang Reikin atau uang terimakasih. Uang ini diberikan sebagai uang muka, tanda bahwa kita akan tinggal di tempat tersebut. Besaran uang terimakasih ini biasanya berbeda-beda tergantung daerah tempat tinggal. Jadi ada baiknya teman-teman mengeceknya lebih dahulu. Oh ya, uang terimakasih ini tidak dikembalikan.
Biaya Agen. Biaya agen ini diperlukan ketika teman-teman memanfaatkan jasa agen penjualan atau penyewaan untuk menemukan tempat tinggal. Teman-teman bisa datang ke agen dan hanya tinggal menyebutkan secara detail bagaimana tempat tinggal yang diinginkan. Misalnya, pintunya dari kayu, ada jendela besar menghadap ke selatan, ada dapur dan tempat makan, atau yang lainnya. Agen akan segera mencarikan tempat tinggal yang pas dalam satu minggu. Praktis, tapi biayanya pun besar. Biaya agen biasanya sebesar satu kali uang sewa bulanan.
Asuransi perumahan dan asuransi kebakaran. Asuransi ini biasanya wajib dibayarkan. Ini dikarenakan peraturan pemerintah yang mewajibkan semua pengelola tempat tinggal menyediakan sistem deteksi kebakaran. Uang asuransi ini menutup biaya perawatan sistem ini.
Sumber Gambar : Flickr
Berdasarkan pengalaman, tinggal di Jepang gampang gampang susah. Ada hal yang di Indonesia susah tapi di Jepang simpel begitu pun sebaliknya di Indonesia mudah mendapatkannya di Jepang susah hehe..