Kuil Dazaifu Temmangu adalah kuil utama di Kota Dazaifu Prefektur Fukuoka. Kuil ini dibangun untuk menghormati Sugawara Michizane dan Dewa Tenjin Michizane Sugawara awalnya menduduki jabatan penting sebagai menteri, namun tiba-tiba dia dipindahkan ke kota Dazaifu dan meninggal dua tahun kemudian, dan dipercaya sebagai dewa pengetahuan dan pendidikan. Itulah mengapa setiap kali musim ujian akhir sekolah atau ujian penerimaan mahasiswa baru, Kuil Dazaifu selalu dipenuhi oleh para pengunjung, khususnya para pelajar–lengkap dengan seragam mereka. Para pelajar di Jepang memang punya kebiasaan untuk mengunjungi kuil, dan berdoa memohon kelancaran dalam mengerjakan ujian. Terdengar aneh? Tapi saya pribadi sih berpikir, kebiasaan ini normal-normal saja. Di Indonesia, kita juga sering mendengar doa bersama atau bahkan pengajian sebelum Ujian Akhir Nasional (UAN) kan? Namun bedanya kita tidak perlu pergi ke suatu tempat khusus (contohnya: kuil) seperti yang dilakukan di Jepang. Mumpung lagi di Fukuoka, saya menyempatkan untuk mengunjungi Kuil Dazaifu Tenmangu yang terkenal dengan pohon ume yang berusia ratusan tahun.
Kegiatan Seru di Kuil Dazaifu Tenmangu
1. Mengenang Sugawara no Michizane, dewa pengetahuan dan pendidikan
Michizane dikenal karena kemampuan politiknya di imperial court (sejenis DPR yang ada di ibukota Jepang saat itu, Kyoto). Namun, keluarga Fujiwara mengasingkan dia jauh dari Kyoto, dan ia diasingkan ke Dazaifu di Pulau Kyushu. Akhirnya di tahun 903, Michizane meninggal di Dazaifu. Para penduduk lokal menghormati dia dengan membangun Kuil Dazaifu Tenmangu di Fukuoka, di sekitar kuburannya. Begitu juga dengan para penduduk Kyoto yang kemudian membangun Kuil Kitano Tenmangu juga untuk menghormati jasa-jasanya yang besar dalam pendidikan, sastra, dan ilmu politik.
Di dalam kompleks Kuil Dazaifu Tenmangu juga terdapat Kuil Komyozenji, yang dibangun menghormati legenda Tenjin yang menyeberang ke Cina. Kuil ini terkenal dengan dua ikonnya: pulau dan laut buatan yang dibuat dengan batu-batuan dan tumbuhan lumut, serta beberapa batu yang disusun menjadi karakter huruf cina “hikari” atau cahaya.
Setelah melalui pintu gerbang utama kuil (torii) yang megah, kita akan disambut dengan kolam yang berbentuk karakter hati dalam bahasa Jepang. Setelah itu, kita akan melalui dua buah jembatan lengkung (Taikobashi) dan Kolam Shinjiike yang menghubungkan tiga buah daratan. Daratan ini mewakili masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
Jembatan Taiko dan Kolam Shinjiike di Kuil Dazaifu Temmangu
2. Melihat tobi-ume, pohon ume terbang
Kita akan menemukan aula utama Honden yang dibangun tahun 1591. Aula utama ini digunakan untuk melaksanakan berbagai upacara keagamaan dan juga untuk berdoa. Di belakang bangunan aula utama, kita bisa melihat pohon suci tobi-ume, yang terkenal dengan pohon ume terbang. Pohon ume ini diterbangkan langsung dari sekitaran Kuil Kitano Tenmangu Kyoto. Mengapa sampai repot-repot begitu ya? Ternyata karena MIchizane begitu mencintai keindahan pohon ume sejak pertama kali melihatnya.
Di masa mudanya, Michizane pernah membuat waka (sajak khas Jepang) berbunyi: “How beautiful the red plum blossom, I wish to color my cheek with it.”–yang kurang lebih berarti, “Betapa indahnya bunga plum merah ini, saya berharap saya bisa mewarnai pipi saya dengannya.”
Baca juga: Panduan Lengkap Wisata di Fukuoka
3. Berkeliling taman ume di Kuil Dazaifu Tenmangu
Kuil ini juga dikelilingi dengan taman cantik dengan lebih dari 6000 pohon plum (ume) yang mekar sempurna di akhir bulan Februari sampai Maret. Jangan lupa berkunjung ke Museum Dazaifu Tenmangu yang menampilkan berbagai karya dan peninggalan Michizane. Beberapa kisah hidup Michizane juga bisa kita lihat melalui diorama yang begitu cantik.
4. Menikmati makanan tradisional umegae mochi
Di sepanjang perjalanan menuju Kuil Dazaifu Tenmangu, ada banyak toko-toko yang menjual aneka makanan tradisional Dazaifu. Salah satu yang tidak boleh terlupa adalah Umegae Mochi, sejenis kue kacang yang dibakar. Kue ini juga adalah makanan favorit Michizane bahkan hingga sampai hari kematiannya.
Pintu gerbang torii Kuil Dazaifu Temmangu
Akses ke Kuil Dazaifu Tenmangu
Dari Stasiun Hakata, teman-teman bisa naik kereta Fukuoka City Subway sampai Stasiun Tenjin. Lama perjalanannya sekitar 6 menit dengan ongkos 200 yen. Setelah itu, kita harus berjalan kaki ke Stasiun Nishitetsu-Fukuoka (Tenjin) yang berjarak sekitar 250 meter. Saat berjalan, kita bisa sekaligus mampir di pusat perbelanjaan dan kuliner Fukuoka di Tenjin. Setibanya di Stasiun Nishitetsu-Fukuoka (Tenjin), kita lanjut naik kereta Nishitetsu Line sampai Stasiun Dazaifu (biasanya diperlukan transit di Stasiun Nishitetsu-Futsukaichi). Lama perjalanannya sekitar 20 menit dengan ongkos 400 yen.
Selain itu, dari depan Stasiun Hakata, teman-teman bisa naik bus sampai Stasiun Dazaifu. Lama perjalanannya sekitar 45 menit dengan ongkos 600 yen. Dari Stasiun Dazaifu, kita bisa naik bus kota sampai halte Miya-mae selama 2 menit dengan ongkos 100 yen.
Baca juga: Akses menuju Fukuoka dari Osaka, Kyoto, dan Osaka
Recommended Hotel in Hakata [More Hotels]
Pesan sekarang, bayar pas check in!
(sponsored by Booking.com)
Cek Juga Objek Wisata Berikut!
Sumber gambar: Flickr David Pursehouse, JoshBerglund19