Kuil Buddha Shingon Daigoji yang terletak di sisi tenggara Kota Kyoto ini dibuat oleh Rigen-daishi (pendeta Buddha Shobo) sekitar tahun 874. Kuil ini kemudian dikenal sebagai Kuil Daigoji setelah Kaisar Daigo yang turun takhta karena sakit datang dan belajar menjadi pendeta Buddha di kuil ini. Ia kemudian meninggal dan dikuburkan di kuil ini. Untuk menghormati Sang Kaisar, para penduduk dan pendeta kemudian mengubah nama kuil ini menjadi Kuil Daigoji. Kuil Daigoji sendiri punya peranan penting dalam perkembangan agama Buddha Shingon di wilayah Jepang. Simak laporan perjalanan saya menyusuri situs warisan dunia UNESCO ke Kuil Daigoji Kyoto berikut ini.
Kuil Daigoji sendiri dibagi atas tiga tingkatan: Sambo-in, Shimo-Daigo, dan juga Kami-Daigo. Sambo-in dan Shimo-Daigo ada di kaki gunung (dekat dengan jalan utama) dan merupakan tempat favorit para pengunjung kuil, sementara Kami-Daigo terletak di atas gunung yang memerlukan “sedikit usaha” melalui jalur mendaki untuk mencapainya. Dari atas gunung, kita bisa melihat pemandangan Kota Kyoto dari ketinggian.
Kegiatan wisata seru di Kuil Daigoji
1. Melihat bangunan situs warisan dunia UNESCO
Hampir seluruh bangunan dan benda-benda bersejarah di Kuil Daigoji menjadi aset warisan nasional Jepang. Perjalanan kami dimulai dari area Sambo-in. Kita bisa berkunjung ke bangunan Aula Emas (Kondo) di mana patung Buddha Yakushi dapat kita lihat. Tidak jauh dari bangunan Kondo, kita juga bisa melihat pagoda lima tingkat setinggi 38 meter yang diakui sebagai situs warisan dunia UNESCO (lihat daftar warisan dunia UNESCO di Jepang). Pagoda yang dibangun tahun 951 ini adalah bangunan tertua di Kyoto yang belum pernah dipugar sama sekali. Selain itu, ada juga aula Bentendo, bangunan paling terkenal Kuil Daigoji. Bisa dibilang, Bentendo merupakan ikon utama Daigoji karena keindahan bangunan yang berpadu dengan latar belakang kolam dan pepohonan maple.
Bangunan Bentendou di Kuil Daigoji Kyoto
2. Melihat beragam benda bersejarah di Museum Reihokan
Masih di area Samboin, ada juga Museum Reihokan di mana kita bisa melihat patung, lukisan dan pajangan, dan juga beragam tulisan bersejarah tentang kebudayaan Buddha. Total ada 10 benda bersejarah nasional dan 50 buah aset budaya nasional yang disimpan dalam museum ini. Museum ini hanya buka dari tanggal 1 Oktober sampai 3 Desember saja setiap tahunnya.
3. Menikmati pemandangan hanami dan momiji yang indah di Taman Sanboin
Di tahun 1598, saat Kyoto dipimpin oleh Toyotomi Hideyoshi, area taman di sekitar Kuil Daigoji ditanami dengan pepohonan bunga sakura dan maple. Toyotomi ingin bisa menikmati pemandangan hanami dan momiji tanpa perlu jauh-jauh pergi ke kuil lain yang ada di pusat Kota Kyoto. Sekarang kita bisa melihat hasilnya yakni “momiji no juutan” atau karpet momiji, yang menjadi ikon wisata Kuil Daigoji saat musim gugur. Suasananya seperti yang terlihat di foto di bawah ini.
Karpet momiji di kompleks Kuil Daigoji Kyoto
Di musim semi, taman Sanbo-in merupakan tempat favorit untuk menikmati pemandangan musim semi di wilayah selatan kota Kyoto. Ratusan pohon bunga sakura yang mekar bersamaan di minggu pertama bulan April selalu jadi objek foto yang sayang untuk dilewatkan. Bunga-bunga sakura yang mekar makin menambah indah bangunan-bangunan bersejarah di kompleks kuil ini. Misalnya saja bunga sakura dan pagoda tingkat lima yang jadi gambar fotogenik di sini. Di musim panas dan gugur, pepohonan yang berwarna hijau lalu berubah warna menjadi kuning kemerahan sungguh menakjubkan. Perpaduan yang sempurna dengan bangunan Kondo dan pagoda bersejarah bisa jadi kenangan yang tidak terlupakan di Daigoji.
Hanami di Kuil Daigoji Kyoto
Informasi Tiket Masuk Kuil Daigoji
Kuil Daigoji dibagi menjadi tiga area utama yang bisa dikunjungi: area Sanbo-in (pintu masuk kuil), Shimo-Daigo, dan Museum Reihokan. Tiket masuk untuk masing-masing tempat tersebut adalah 600 yen. Selain itu tersedia paket tiket seharga 1.500 yen (dewasa) dan 1.000 yen (SMP SMA) untuk 3 area tersebut (untuk tanggal 20 Maret-15 Mei & 15 Oktober-10 Desember saat puncak musim semi dan musim gugur). Untuk periode lainnya, paket tiket masuk untuk 3 area adalah sebesar 800 yen (dewasa) dan 600 yen (SMP SMA).
Akses menuju Kuil Daigoji
Dari Stasiun Kyoto, teman-teman bisa naik kereta JR Kyoto Line sampai Stasiun Yamashina. Lama perjalanan sekitar 5 menit dengan ongkos 190 yen. Setibanya di Yamashina Station, kita berpindah ke kereta subway Tozai sampai Daigo Station (lama perjalanan 8 menit dengan ongkos 260 yen). Dari Daigo Station, kemudian tinggal berjalan kaki ke arah timur sekitar 10 menit sampai ke pintu gerbang kuil.
Alternatif lainnya adalah naik JR Nara Line dari Kyoto Station menuju ke Rokujizo Station (onkos 200 yen), kemudian lanjut naik subway Tozai Line dan turun di Daigo Station (ongkos 220 yen).Dari Daigo Station, kemudian tinggal berjalan kaki ke arah timur sekitar 10 menit sampai ke pintu gerbang kuil.
Ada cara yang lebih murah, yakni dengan naik bus Keihan nomor 22 atau 22A yang melayani rute Stasiun Yamashina ke Kuil Daigoji. Lama perjalanan sekitar 20 menit dengan ongkos 220 yen dan tersedia keberangkatan setiap 20 menit.
Selain itu, tersedia bus Keihan Yamashina Ekspress dari Stasiun Kyoto sampai ke Kuil Daigoji. Lama perjalanan dengan bus sekitar 30 menit dengan ongkos 300 yen.
Cheap Hotels in Kyoto [More Hotels]
Pesan sekarang, bayar pas check in!
(sponsored by Booking.com)
Cek Juga Objek Wisata Berikut!
Sumber gambar: Flickr minoir, minoir, Kyoto-Picture, Kimon Berlin
min, kalau dari fushumi inari ke daigoji temple gimana ya?
apa harus balik ke kyoto stat dulu?
Iya, harus kembali pak Rian. Nanti ke Kuil Fushimi Inari tinggal naik kereta ke Stasiun Inari (hanya 1 stasiun dari Stasiun Kyoto). Salam.