Jepang merupakan negara yang aman dan sangat terbuka bagi para wisatawan. Kita bisa melihat bagaimana orang Jepang sangat perhatian dan bersedia menunjukkan jalan atau mengantarkan kita ke tujuan ketika kita bertanya mengenai jalan. Alangkah baiknya kita juga disiplin dan menjaga etika berlibur di Jepang. Kali ini, Tim Info Jepang telah merangkum beberapa etika berlibur di Jepang yang penting untuk ditaati.
Asyiknya Memakai Yukata saat Liburan di Jepang
Pemandian air panas atau lebih dikenal dengan onsen di Jepang tidak bisa dilepaskan dengan yukata. Di mana ada onsen, di tempat yang sama juga kita akan menemukan yukata. Yukata sebenarnya adalah pakaian tradisional Jepang mirip kimono, namun yukata jauh lebih tipis, sederhana dalam motif, dan biasanya digunakan dalam acara-acara santai atau tidak resmi. Nah, berikut ini Tim Info Jepang sampaikan tips memakai yukata saat liburan di Jepang, terutama saat mengunjungi onsen atau pemandian air panas.
Etika Mengunjungi Onsen di Jepang
Kini para pengguna layanan Tour Guide Online Info Jepang sering menanyakan hal-hal terkait onsen di Jepang. Memang, pengalaman berendam di pemandian air panas (onsen) adalah salah satu pengalaman unik yang bisa kita rasakan saat berlibur di Jepang. Nah, sebelum berkunjung ke pemandian air panas atau onsen di Jepang, teman-teman sebaiknya membaca beberapa etika mengunjungi onsen di Jepang berikut ini.
Mengenal Sado: Upacara Minum Teh Jepang
Setelah memperkenalkan banyak tempat-tempat wisata, Tim Info Jepang juga ingin memperkenalkan budaya yang ada di Jepang. Meskipun dikenal dengan kota yang modern, namun Jepang tetap memegang teguh kebudayaan dan adat istiadat mereka. “Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung,” adalah peribahasa Indonesia yang pas. Mengunjungi negara Jepang akan lebih baik jika kita bisa mengetahui dan menghormati kebudayaan mereka. Kali ini, Tim Info Jepang akan bercerita berbagi kisah mengenai Sado: Upacara Minum Teh Jepang.
Etika Naik Kereta di Jepang
Liburan di Jepang pasti tidak jauh dengan yang transportasi kereta. Kereta adalah moda transportasi utama di Jepang, termasuk bagi kita untuk mengunjungi tempat-tempat wisata. Negara Jepang dikenal sebagai negara dengan teknologi dan ketepatan kereta nomor wahid di dunia. Jika teman-teman terbiasa naik kereta di Indonesia (khususnya commuter line di Jabodetabek), pengalaman naik kereta di Jepang kurang lebih akan sama, namun lebih jauh lebih teratur (baik saat di stasiun maupun di dalam kereta) dan tentu tepat waktu. Selama 8 tahun tinggal di Jepang, Tim Info Jepang sudah hampir mengelilingi semua daerah dengan menggunakan kereta, dan berikut ini adalah rangkuman etika naik kereta di Jepang sebagai panduan teman-teman.
Memberi hadiah
Di Jepang, memberi hadiah adalah suatu budaya atau tradisi yang sudah lama dilakukan. Nah, memberi hadiah ini tidak boleh asal-asalan. Bahkan, orang Jepang menganggap bahwa pembungkus sama penting dengan apa yang ada di dalam hadiah. Jadi, jika teman-teman ingin memberikan hadiah, baik kepada teman atau sahabat di Jepang, atau kepada orang yang sudah menolong, hadiah harus dibungkus dengan rapi. Kalaupun tidak dibungkus, minimal dimasukkan ke dalam tas/ plastik. Sebaiknya tas/ plastik pembungkusnya dari toko di mana teman-teman membeli hadiah tersebut.
Etika Masuk ke Rumah
Etika masuk ke rumah di Jepang ini terutama berkaitan dengan alas kaki. Batas luar dan dalam rumah biasanya ada di teras atau ruangan di depan pintu masuk (disebut Genkan). Jika teman-teman mengunjungi rumah, penginapan (khususnya yang berada di pedesaan), kuil/ tempat-tempat ibadah, atau restoran, etika masuk ke rumah berlaku. Alas kaki dari luar tidak boleh digunakan di dalam. Begitu juga dengan payung atau jas hujan. Pastikan untuk melipat dan meletakkannya di plastik (teman-teman harus membawanya sendiri) agar tidak membasahi lantai ruangan.
Cara Duduk di Jepang
Cara duduk di Jepang bisa dibilang mirip dengan cara duduk di Indonesia, termasuk kebiasaan untuk duduk di lantai. Teman-teman yang mengikuti acara-acara resmi atau tradisi di Jepang, seperti makan bersama atau upacara minum teh biasanya akan duduk di lantai atau di atas tatami. Berikut ini Tim Info Jepang sudah merangkum hal-hal terkait cara duduk di Jepang.
Mengucapkan Salam
Teman-teman pasti sudah tahu bagaimana mengucapkan salam di Jepang? Benar! Di Jepang, orang saling menyapa atau mengucapkan dengan saling membungkuk, atau dikenal dengan istilah Ojigi. Selain itu, membungkuk juga dapat diartikan mengucapkan terima kasih, memohon maaf, atau meminta bantuan orang lain. Namun tidak asal membungkuk loh teman-teman!
Merokok di Jepang
Di Jepang, mayoritas penduduknya tidak merokok. Untuk yang merokok, mayoritasnya adalah laki-laki muda hingga usia 35-40 tahun, atau bisa dibilang mulai dari remaja sampai pekerja muda. Rokok sendiri dapat dibeli di toko tembakau, toko swalayan (seperti 7-Eleven atau Lawson), dan melalui mesin penjual otomatis. Namun, Undang-undang Jepang melarang seseorang berusia di bawah 20 tahun untuk merokok maupun membeli rokok. Inilah mengapa di beberapa toko mungkin teman-teman akan diminta untuk menunjukkan identitas yang menunjukkan umur. Tim Info Jepang sudah merangkum beberapa hal terkait merokok di Jepang. Check this out!
Mengunjungi kuil di Jepang
Mayoritas masyarakat Jepang beragama/ menganut kepercayaan Shinto, itulah sebabnya ada banyak kuil Shinto di Jepang. Sementara itu, karena memiliki hubungan yang erat dengan Bangsa China di masa lampau, teman-teman juga dapat dengan mudah menemukan kuil Buddha. Untuk membedakan kuil Buddha dan Shinto, lihat namanya saja. Kuil Shinto biasanya disebut Jingu (Shrine), sementara kuil Buddha disebut Ji (Temples). Kalau di dalam website infojepang.net ini, teman-teman bisa melihat kumpulan objek-objek wisata kuil dalam kategori Temples (Kuil) di dalam bahasa Indonesia.
Kuil-kuil di Jepang memiliki pesona tersendiri, selain bangunan atau arsitekturnya yang khas, biasanya pemandangan di sekitar kuil dan patung atau arca yang ada di kuil-kuil tersebut tentu jadi objek yang bagus untuk diamati dan diabadikan saat liburan di Jepang. Tim Info Jepang sudah merangkum beberapa informasi terkait etika mengunjungi kuil di Jepang, baik mengunjungi kuil Buddha dan kuil Shinto di Jepang. Jangan sampai niat liburan, malahan malu atau dimarahi ya!
Yakin dengan itinerary kamu? Takut kesasar? Coba Tour Guide Online!